Damai
Damai. Kata ini sering sekali saya ucapkan di gereja, terutama sambil menyanyikan penuh penghayatan bait terakhir lagu Anak Domba Allah. Saya ingin ada kedamaian dalam kehidupan pribadi saya, dalam pekerjaan, dalam hubungan dengan sesama, dan dalam kehidupan berbangsa kita (hadeh…). Tapi kalau dipikir-pikir selama setahun ini, saya jauh sekali dari apa yang dipesankan Santo Fransiskus dari Asisi. Saya masih sering ikut jadi pihak yang membakar bara perselisihan, minimal ikut mengipasi. Sekalipun perselisihan yang saya maksud […]