All posts filed under: Tentang kawan

Istirahatlah Kata-kata

Leave a comment
Tentang kawan / Tokoh / Current issues

Tadi malam nonton Istirahatlah, Kata-kata di Titikdua, Ubud. Film biografi penyair Wiji Thukul. Penyair yg hilang di akhir masa Orde Baru.  “Jadi buron itu jauh lebih menakutkan daripada menghadapi sekompi kacang ijo bersenapan lengkap yang membubarkan demonstrasi,” begitu kata Wiji Thukul dalam salah satu kamar persembunyiannya di Pontianak. Film karya sutradara Yosep Anggi Noen ini memang lebih banyak merekam kehidupan Thukul sebagai buronan aparat di era Orde Baru.  Film ini menunjukkan, jadi buronan ga cuma […]

Reshuffle

Leave a comment
Current issues / Tentang kawan

Reshuffle. Beberapa Menteri diganti, mengakhiri berbagai spekulasi dan gosip2 politik yang biasa jadi bahan gagah2an saat ngobrol dengan teman2.  Yang paling sering jadi bahan obrolan adalah Menteri Keuangan dan Menkopolhukam, karena masih ada hubungannya dengan gelombang aksi demonstrasi 25 – 31 Agustus 2025 kemarin. Yang ga banyak jadi bahan obrolan adalah pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengeluarkan edaran kepada pemerintah daerah untuk mencegah pelajar ikut turun ke jalan.  “Memang sebaiknya pelajar, kalau ada […]

Amole!

Leave a comment
Catatan Perjalanan / Papua / Tentang kawan / Tentang kota

(Catatan perjalanan dari tahun 2008) Lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Sebuah mobil Toyota Hilux di samping mobil yang kami tumpangi bergerak perlahan berbelok ke timur. Menyusul di belakang mobil, serombongan motor bergerak tergesa-gesa. Hampir semua pengendara motor mengenakan jas hujan berwarna kuning dengan tanda silang warna perak di punggungnya. Mas Eko sedang menggaruk-garuk dagunya ketika aku menaikkan kecepatan kendaraan dan wiper. Hujan semakin deras.  Mungkin dia sudah tahu bahwa aku memiliki cara sendiri dalam […]

Surat untuk Keiko

Leave a comment
Tentang kawan

Halo Keiko,  Bagaimana kabarmu? Semoga sehat dan baik selalu. Bagaimana kabar kotamu, Osaka? Semoga sudah tidak dicekam oleh pandemi. Di sini, pandemi seperti sudah benar -benar berlalu. Di Surabaya, hingga bulan Maret 2022 masih ada yang meninggal dan dimakamkan dengan prosedur Covid. Aku kurang tahu bagaimana di bulan Mei ini.  Di bulan Mei ini aku malah teringat dirimu. Kamu berulang tahun di bulan Mei ini. Selain itu, beberapa belas tahun lalu di bulan Mei kamu […]

Teman Pu Lahan

Leave a comment
Tentang kawan

“Pulang sudah. Ini hari Sabtu. Besok ibadah,” katanya sambil menyeruput Extrajoss susu. Aku tidak pernah memesan minuman kegemaran orang Timika itu. Tapi melihat temanku menyeruput segelas Extrajoss susu itu aku bisa mengerti kenapa minuman itu begitu digemari di sini. Setelah menghabiskan Extrajoss susu, aku membantunya berkemas. Lumayan juga apa yang kami kerjakan hari ini. Mulai dari menyingkirkan kayu yang memalang jalan masuk ke lahannya, membersihkan sebagian kecil lahannya, menebar benih bayam, menanam beberapa biji alpukat, […]

Meja Kerja Cahaya

Leave a comment
Tentang kawan / Uncategorized

Krek. Krekkk. Krek. Cahaya berdiri dari kursinya dan meregangkan kaki, jari jemari tangan, dan lehernya. Dia suka sekali suara2 itu. Suara2 yang pernah membuat seorang teman bulenya khawatir bahwa jari2 Cahaya pada patah. Dia juga tidak paham kebiasaan Cahaya minum Tolak Angin sacchetan. Cahaya tertawa mengingat itu. “Dasar bule,” katanya sambil beranjak dari mejanya. Meja kerja Cahaya berada di sebuah kamar yang kecil. Ukurannya cuma 3 x 2 meter. Catnya abu2. Di atas meja kerja […]

Suatu Sore di Kantor Ema

Leave a comment
Tentang kawan

“Timika, seh, siang panas bokar, sore hujan besar,” keluh Ema sambil menatap layar komputer. Sudah jam 5 sore, tapi Ema masih belum bisa pulang. Bukan karena hujan besar, tapi karena tugas kuliahnya yang belum kelar. Melanjutkan kuliah sambil kerja memang tidak mudah. Bagi Ema, itu sebuah tantangan tersendiri. “Masih sibuk, kah?” tanya Astri, rekan kerja Ema. “Kasih selesai tugas kuliah ini yang…. Sa baru bisa bikin tadi siang. Kalau di rumah tra bisa kas selesai […]

Surabaya 10 November 1945

Leave a comment
Tentang kawan / Tentang kota

Setiap tanggal 10 November, saya selalu ingat perjumpaan dengan keluarga Hoogendijk dari Belanda. Oma Thera Andre dan kedua anaknya datang ke Surabaya untuk bernostalgia, mengenang masa ketika keluarga Oma tinggal di Surabaya. Saat itu, mereka menginap di Hotel Mojopahit, hotel bersejarah di Surabaya yang didirikan keluarga Armenia dan tempat Utik bekerja. Utik lah yang kemudian menjadi penerjemah bagi keluarga Oma selama mereka jalan2 di Surabaya.  Sebelum Perang Dunia II berkecamuk di Hindia Belanda pada tahun […]

Sorghum di Timika

Leave a comment
Papua / Tentang kawan

Alkisah, di bulan Desember 2016 ada pembicaraan antar provinsi soal budidaya Sorghum di Papua. Dalam pembicaraan itu, seorang oknum dengan pede-nya bilang kalau di Papua pernah ada penanaman Sorghum. Tapi di Papua Nugini. Tidak lupa oknum kita itu menyertakan tautan berita hasil penanaman Sorghum di sebuah tempat di Papua Nugini bernama Lembah Markham. Oknum itu jadi ingat Aliarcham, anggota Sarekat Islam Merah yang dibuang ke Boven Digoel oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda dan tentu saja […]

Selamat Jalan, Bapa John

comment 1
Papua / Tentang kawan

Sambil memanaskan air untuk membuat kopi pagi, aku membaca semua pesan dan kabar yang muncul di handphone dan menekan tombol “mute for 1 week” (seharusnya “1 year”) di beberapa grup WhatsApp yang sedang meributkan rencana demonstrasi menolak Ahok di Jakarta, dan menyadari sudah hampir seminggu aku melewatkan rencana membuat status Facebook soal ulang tahun yang ku jamin akan mengharu-biru dan mendulang ratusan “like.” Aku juga baru sadar kalau sudah lama tidak baca koran lokal Timika. Sudah […]