Author: Onny Wiranda

2014 in review

Leave a comment
Uncategorized

The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2014 annual report for this blog. Here’s an excerpt: A New York City subway train holds 1,200 people. This blog was viewed about 8,100 times in 2014. If it were a NYC subway train, it would take about 7 trips to carry that many people. Click here to see the complete report.

Di Tengah Kekayaan Alam, di Ambang Kelaparan

Leave a comment
Current issues / Papua

Menurut Balai Penelitian Tanaman Palma Kementarian Pertanian Republik Indonesia, luas areal tanaman sagu di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar. Sekitar 90% lahan itu berada di Papua. Lalu kenapa sekarang orang Papua semakin jarang makan sagu? Bahkan berita tentang kelaparan semakin sering kita dengar di Papua, di Yahukimo, dan belum lama berlalu di Jewa, sebuah desa dekat Aroanop, tidak jauh dari tambang Freeport. Sejarah menunjukkan bahwa suku-suku besar di dunia ini banyak yang musnah karena perkara […]

Selamat Jalan, Eri (Sebuah Obituari)

comment 1
Tentang kawan

Aku lupa pastinya, kapan dan bagaimana aku mengenal seorang Eri Susanto. Yang aku ingat hanya latar belakangnya, yakni suasana antara bulan April 1997 hingga Mei 1998; kekesalan akan “kuningisasi”, Pemilu palsu dan pidato2 yg menjemukan, paksaan halus tapi mengancam untuk pilih Golkar, kecongkakan tentara yang -pada suatu hari di tahun 1997 saat aku masih SMA- menggebuki dengan tanpa ampun beberapa pemuda yang sepertinya baru saja demo di dekat sekolahku. Pada bulan Februari 1998, di Universitas […]

Dear Bimpet

Leave a comment
Current issues / Tentang kawan

  Aku berterima kasih kepadamu karena telah mengajarkan aku untuk bersetia pada cita-cita, pada keluhuran kemanusiaan, yang kamu perjuangkan tanpa pamrih, dan karenanya gema langkahmu masih terdengar hingga hari ini. Di saat orang banyak menyebut namamu, di antara sekian nama lainnya, yang hilang disapu mesin kekuasaan bernama Orde Baru, pelan-pelan mulai membicarakan bahwa dirimu dan sekian jiwa lainnya yang hilang adalah keniscayaan dan karena itu sebaiknya dilupakan. Aku tidak perlu bilang bahwa bahkan kini mereka […]

Museum Loka Budaya, Jayapura

Leave a comment
Catatan Perjalanan / Papua

Sudah beberapa kali ke Jayapura, tapi baru satu kali aku mengunjungi Museum Loka Budaya yang berlokasi di Abepura, Jayapura. Itu pun karena kebetulan ada acara kantor di auditorium Universitas Cenderawasih yang bersebelahan dengan Museum Loka Budaya. Selain Museum Loka Budaya, ada beberapa lagi tempat yang ingin aku kunjungi, yaitu Museum Daerah dan Taman Budaya di Waena ke arah Sentani. Keduanya tidak pernah aku kunjungi hingga hari ini, lebih karena tampilannya. Bayangkan saja, kedua tempat itu […]

Invoice

Leave a comment
Current issues / Papua

Sudah dua kali dalam seminggu ini aku duduk di warung kopi depan lapangan Timika Indah, untuk menulis. Tapi selalu saja gagal. Ada banyak hal yang berkelebatan di pikiranku, mulai dari konflik sektarian yang sekarang sedang terjadi di Timika, tentang sagu, tentang museum Uncen Jayapura yang merana itu, tentang anak-anak Aibon yang menguasai daerah perumahan belakang warung ini di saat malam tiba. Semuanya cuma sekedar lewat saja. Belum bisa aku rawat menjadi sebuah tulisan. Berbagai cerita […]

Terbang Tinggi di Atas Bumi Mimika

comment 1
Papua

Siapapun yang berjuang dengan harapan satu-satunya memperoleh materi sesungguhnya tidak memperoleh apa pun yang bernilai untuk hidup… Pesawat bukanlah tujuan: semata-mata hanya alat. Alat seperti bajak. –          Antoine de Saint-Exupery, Bumi Manusia Di kota yang tidak banyak hiburan seperti Timika, menonton pesawat mendarat dan tinggal landas di bandara Mozes Kilangin Timika adalah sebuah rekreasi yang menyenangkan. Setiap pagi atau sore hari, apalagi di akhir pekan, jalan dekat bandara dipenuhi orang-orang yang menonton kesibukan bandara Mozes […]

Berkarya Atau Mati; Beberapa Tips dari Pram

Leave a comment
Catatan Perjalanan / Tokoh

Ini tulisan lamaku. 11 tahun yang lalu aku menulisnya. Aku sudah lupa dimana aku menerbitkan tulisan ini. Yang jelas bukan di media-media besar nan mapan seperti Kompas, Tempo, dll. (padahal ya ga pernah diterima, hehe). Aku cek di arsip blog ternyata tidak ada. Kemungkinan besar aku menulis ini untuk “Kesasar”, terbitan sastra masa kuliah dulu. Judul aslinya, “Pram dan Kita Sekarang”. Lagi-lagi aku lupa kenapa aku memberinya judul seperti itu. Dari isi tulisan ternyata lebih […]