Selamat ulang tahun, Ma

Leave a comment
Catatan Perjalanan / Keluarga / Tentang kota

Perjalanan dari Surabaya ke Malang sekarang jauh lebih lancar dan nyaman dibanding tahun 2015, Ma. 2015 itu tahun terakhir Mama ke Malang denganku. Gerbang tol ada di Rungkut. Tidak perlu jauh – jauh ke bundaran Waru.

Jalan tol yg merentang dari Surabaya ke Malang ini mulus dan luas. Sekalipun agak padat krn musim mudik Lebaran setelah dua tahun terkurung di rumah karena pandemi , mobil2 berjalan dengan tertib. Seandainya Mama ikut, Mama ga perlu sampe nahan2 tangan di dashboard dan ngomel karena melihat aku ngebut. Biasanya Mama akan seperti itu di jalan yang menanjak sebelum Lawang.

Begitu masuk tol, tinggal tancap gas saja menempuh jalan tol sampai ke pintu keluar tol Pakisaji. Selepas pintu keluar, ada pertigaan dengan papan penunjuk jalan yang besar, lurus ke Sawojajar, belok kiri masuk ke kota Malang dan ke arah Blitar, kanan balik ke Surabaya.

Pertama kali lewat situ beberapa bulan lalu dengan Papa, aku berbelok kiri lalu belok kanan di sebuah pertigaan hingga tembus ke lapangan Rampal. Kemarin, di pertigaan itu, kami memutuskan berbelok kiri, lewat jalan kecil yang namanya Jalan Ki Ageng Gribig. Pasti Mama ga pernah dengar nama jalan itu. Papa aja baru dengar nama jalan itu. Mungkin kalau Kedungkandang, nama kecamatannya, Mama pernah dengar.

Jalan kecil itu tembus ke perempatan klenteng kota lama Malang. Kami memutuskan untuk singgah di Soto Lombok. Rame. Seandainya ga ketemu Tante Kadarwiyono ortunya Trevi yang datang serombongan dan ngajak ke lantai dua, Papa mungkin akan langsung ngajak pulang. Selesai makan, kami pamit cabut duluan ke keluarganya Trevy. Mereka mau liburan di salah satu hotel di Malang.

Perjalanan ke Krebet lancar jaya. Jalanan mulai padat di Pasar Bululawang hingga ke jalan utama sebelum masuk ke rumah. Sekarang di pertigaan mau masuk ke rumah ada dua orang yang membantu supaya mobil bisa masuk.

Sampai di rumah Krebet, aku masuk ke kamar tengah. Di situ biasanya Mama akan istirahat, setelah sebelumnya ngobrol2 dengan Mas Moko dan jalan2 ke dapur dan bagian belakang rumah.

Seperti itu rasanya skrg mengucapkan selamat ulang tahun ke Mama. Seperti membisikkan ucapan selamat ulang tahun kepada Mama yang sedang tertidur di kamar depan di rumah Krebet. Mama selalu terbangun kembali dan datang kepadaku di langit subuh dan senja, di obrolan2 dengan teman2, di roti bluder, di toko2 buku, dan di perjalanan dari Surabaya ke Malang.

The Author

Sementara ini tinggal di Timika, Papua

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s