
Foto Kapal Motor (KM) Dobonsolo ini diambil seorang teman, sekitar jam 5 sore tidak lama setelah terompet kapal berbunyi dan kapal meninggalkan pelabuhan Jayapura.
“Sio, sayang,” katanya. Dia teringat dirinya menumpang KM Ciremai 26 tahun lalu untuk kuliah di sebuah universitas swasta terkemuka di Semarang. Setelah lulus dan meraih gelar Sarjana Ekonomi (Akuntansi), barulah ia kembali ke Jayapura pada tahun 2001.
Jayapura sdh banyak berubah saat itu, katanya. Pasar yang dulunya di Abepura pindah ke Youtefa, ke daerah yg di masa dia masih SMA adalah daerah rawa, hutan sagu, dan sering banjir.
Dia tdk heran jika sekarang pasar itu dan beberapa tempat di daerah itu jadi tempat langganan banjir. Yang bikin dia heran adalah derasnya curah hujan di Jayapura pada awal Januari 2022 kemarin.
“Tahun kembar (tahun 2022 maksudnya) ini memang….” katanya. Memang apa? Tanyaku balik. Pria kelahiran Paniai itu diam saja sambil mengeluarkan sebungkus rokok rasa jeruk dan memandang KM Dobonsolo yg semakin menjauh. Mungkin dia mau bilang dunia sudah berubah. Aku tdk bertanya lagi.