(untuk Fidel juga)
![]() |
From infonie |
Mungkin ini Pieta model baru, model generasi kini; seorang teman yang membopong temannya yang sekarat karena mabuk atau sakauw berat, yang digerogoti sejenis penyakit yang tidak pernah dia mengerti: kenapa dia seolah menanggung penderitaan umat manusia, penderitaan kawan sebayanya; wajah-wajah yang dia temui di trotoar, di pasar, di mal, di kantin-kantin kampus dan kantor, di balik pendar gelas bekas vodka atau miras murahan yang mulai dirubung semut, di balik genangan air mata dan air liurnya sendiri: air mata yang dia tumpahkan dalam keadaan yang entah bagaimana; pedih dan lega begitu menyatu dia tidak tahu apa namanya itu, dia hanya membiarkan tawa dan tangis datang silih berganti; hancur dan hilang dia merasa kini bisa berteriak keras dalam sunyi bahwa dia sudah sebegitu siapnya mati tapi begitu perihnya berpisah dengan kehidupan.
Kupegang jasadmu kawan, yang sepanjang hidup telah gagal menyuarakan penderitaan sesama dan generasinya, yang dipaksa menelan sendiri semua itu untuk kemudian dimuntahkan di seprei warna hijau di kamar seorang kawan atau di ubin yang dingin.
Kawan, sehancur-hancurnya dirimu, akan selalu ada orang yang bisa merasakan tanganmu yang pernah mengalami masa muda dan masa kecilnya, sebelum akhirnya terluka begitu dalam hingga tangan-tangan mungil itu meleleh menjadi air mata yang beku, semacam stalakmit yang kau bawa ke mana-mana.
Ampunilah diriku dan kita semua, yang selalu saja gagal menangis di pemakamanmu, dan tanpa mengharap kebangkitan dirimu.
ini indah sekali. apalagi dibaca waktu kesepian akut 🙂
aku langsung ngebayangin animasi hitam putih ala sin city atau nightmare before christmas, cuma lebih dark lagi.
setting gang-gang kumuh di kota megapolitan. plus setting kuburan lama seperti yang ada di amsterdam ditambah efek hujan rintik-rintik menjelang malam.
jadi film absurd dong. hehehehe