designcanchange
Originally uploaded by absolute onie.
Situs bagus ini aku temukan dari sebuah situs yang direkomendasikan sondhit. Bagus dari apanya, ya? Menurutku sih dari kesederhanaannya mengungkapkan ide besar seperti pemanasan global.
Soal jargon bahwa ‘desain bisa membawa perubahan’, terasa agak sedikit ironis. Bukankah desainer bekerja di industri periklanan, yang tujuannya untuk membuat orang mengonsumsi?
Yah kamu nilai sendiri, deh. Benar ngga desain bisa membawa perubahan. Teman-temanku yang penulis sudah nyaman dalam lindungan kenyataan bahwa kata-kata bisa membawa perubahan.
mas onie yang baik dan bekerja sebagai seorang copywriter di sebuah perusahaan desain di surabaya.
pertama-tama disini kita perlu meluruskan sesuatu yang sedikit melenceng ya mas.
Pertama : desain bisa membawa perubahan’, terasa agak sedikit ironis. Bukankah desainer bekerja di industri periklanan, yang tujuannya untuk membuat orang mengonsumsi?
jawaban : apakah seorang designer selalu bekerja di indsutri periklanan?
itu adalah pernyataan yang sedikit melenceng dari essensi desain itu sendiri, dimana desain ditempatkan sebagai problem solver pada setiap permasalahn manusia dan lingkungannnya (tidak hanya terfokus pada desain graphis saja, bisa desain produk, interior hingga arsitek), sehingga sebagai contoh muncul tagline sebuah produk yang mengatakan “teknologi yang mengerti anda.”
Dan desain itu sendiri berkembang berdasarkan budaya serta kebutuhan manusia yang menyertainya.
seperti kita lihat desain batik dan ornamen-ornamen suku pedalamaan yang telah berkembang secara selaras dan harmoni dengan penduduk aslinya apakah itu bukan sebuah desain?
dan seperti kita lihat sekarang pertumbuhan desain yang mewabah di kota-kota besar dan lebih dikenal dengan sebutan uraban art, itu semua berangkat dari budaya masyarakatnya yang berkembang sehingga tercipta sebuah gaya desain yang berbaur antara budaya barat dan budaya lokal masyarakat Indonesia.
Maka dari itu klo kita berbicara essensi advertising itu sendiri adalah bagaimana kita dapat mengkomunikasikan sebuah produk ato informasi terhadap masyarakat yang akhirnya menuntun mereka ke budaya konsumtif dan kapitalis.
Dan yang terakhir mas onie tidak semua kata-kata dapat membawa perubahan yang signifikan bagi kehidupan umat manusia.
Karena bahasa yang paling universal adalah bahasa visual. hehehehe…
satu lagi yang tak kalah penting adalah bagaimana kita bisa lebih peka terhadap kehidupan masyarakat sekitar, sehingga kita dapat berkomunikasi terhadap mereka dan mereka memahami apa yang kita komunikasikan.
maaf apabila tulisan saya ini menyinggung perasaan para penulis. karena tulisan saya ini berdsarakan opini yang saya amini sendiri.
aduh tadi saya nulis banyak banget, tapi koneksinya remuk jadinya semua tulisan ilang.hhhh. harus nulis dari awal lagi.
wis singkat wae ya. tadi itu saya ndhobos soal;
ya saya kurang jelas ngomong soal desainer, yang memang bermacam2. dalam hal ini yang saya maksud desainer grafis.
soal bahasa visual dan tulisan, itu seperti membandingkan kamar tidur dan ruang tamu. dua2nya sama penting dan saling mendukung.
memahami relief2 di borobudur dan bahasa hieroglif mesir kita perlu membaca banyak referensi. apalagi untuk men-decipher makna iklan. mendiskusikan iklan marlboro yang selalu majang koboi yang selalu diam seribu bahasa itu misalnya.
tapi dalam dunia yang semakin dipenuhi image ini, kita memang perlu jadi “bilingual”, bisa berkomunikasi dengan baik, dalam bahasa tulisan dan visual.
mas2 di culture jammers itu misalnya. mereka bersikap kritis soal konsumerisme, tidak melalui tulisan2 serius, tapi lewat iklan2 yang mereka deface.
seneng banget ngobrol sama sampean. oh ya mas ian punya blog? bisa mampir kan kapan2?