Aruna dan Lidahnya

Leave a comment
Film

Di pesawat, saya biasanya menghabiskan waku dg nonton film Indonesia. Terakhir kali saya nonton film “dokumenter” Indonesia, Bali Beats of Paradise. Sutradaranya katanya satu perguruan dengan sineas2 amerika. Hasilnya? Kalah jauh dengan yg saya tonton di penerbangan kali ini, Aruna dan Lidahnya.


Film yang dirilis tahun 2018 ini berkisah tentang Aruna, seorang ahli epidemiologi dan penggemar makanan, diberi tugas untuk menginvestigasi kasus flu burung di Surabaya, Pamekasan, dan Pontianak. Dia berangkat dengan sahabatnya, Bono seorang chef, yang sedang ingin jalan – jalan mencari inspirasi kuliner Indonesia.


Tujuan pertamanya, Surabaya, membuat saya terharu melihat makanan2  Jawa timur: Rawon (tidak dijelaskan rawon mana, tapi dari tempatnya sepertinya Rawon Nguling), Nasi Bebek, Bubur Madura, dan Campur Lorjuk di Pamekasan. Adegan yang paling saya suka adalah saat pak-siapa-namanya-saya-lupa menjelaskan cara memasak soto lamongan. 


Tanpa kemunculan Farish dan Nadezhda, film ini akan seperti nonton AADC versi Surabaya karena Mbak Dian dan Mas Nicsap. Farish bekerja di PWP2, lembaga pemerintah yg juga donor LSM tempat kerja Aruna. Nadezhda adalah seorang penulis muda berbakat dan cantik. 


Cerita jadi semakin menarik karena investigasi yg dilakukan Aruna dan Farish. Alih2 menemukan penularan flu burung ke manusia, mereka malah menemukan indikasi korupsi pengadaan alat kesehatan atas nama epidemi flu burung.  


Di sebuah warung nasi goreng di Pontianak, Aruna akhirnya mengaku kepada Farish bahwa sejak lama dia “naksir-naksir sebel” Farish. Dan tentu saja sebagai sebuah ending cerita yang bagus, Farish juga merasakan sebel yang sama. Ditambah lagi dengan Bono yang akhirnya jadian dengan Nadezhda dan memasak untuk Nadezhda di warung itu. 


Film yang diangkat dari novel Laksmi Pamuntjak dengan judul yang sama ini dikemas dengan bagus oleh sutradaranya, Edwin. Iya, Edwin yang dulu kuliah di PPKAI UK Petra Surabaya dan bersama dengan Christo dan Yudi suka bilang, “buat apa kuliah S1?” Cuk… 😆

The Author

Sementara ini tinggal di Timika, Papua

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s