Biasanya yang menghentak aku dengan ide-ide baru adalah jpgmag. Baru sekarang aku disadarkan oleh sebuah blog dari Indonesia sendiri, namanya kepergok membaca.
Baru sekarang aku sadar bahwa aku hampir tidak pernah (baik sengaja maupun tidak sengaja) memotret orang yang sedang membaca. Mungkin karena di Papua membaca bukan kebiasaan yang populer dan jarang sekali aku melihat orang Papua membaca. Sebentar… dulu di Jawa pun aku juga jarang melihat orang membaca. Paling cuma membaca koran atau brosur. Tapi membaca buku? Hmmm…kayanya jarang. Bahkan di kampus sekalipun.
Menurut keterangan di blog itu, blog kepergok membaca diselenggarakan untuk menyambut hari buku sedunia yang dirayakan setiap tanggal 23 April.
Hari buku sedunia sendiri adalah kegiatan UNESCO. Di Indonesia perayaan hari buku sedunia diadakan oleh Forum Indonesia Membaca, yang sayangnya tidak dijelaskan apa dan siapa saja anggota forum ini. Mungkin semacam kumpulan penerbit dan toko buku, serta editor dan penulis. Tapi di situsweb worldbookday indonesia, dijelaskan bahwa tujuan hari buku sedunia adalah untuk menyemangati masyarakat, terutama kalangan anak–anak dan remaja untuk mengeksplorasi manfaat dan kesenangan yang bisa didapat dari buku dan membaca.
Setelah aku bongkar-bongkar, ternyata ada juga foto orang membaca di koleksi pribadiku. Aku mengirimkan empat foto, semuanya di Papua. Ada satu foto yang sebenarnya enggan aku ikutkan. Foto itu menyampaikan kesan sedih dan mengabarkan betapa parahnya kondisi pendidikan di Papua. Silakan lihat foto yang paling bawah dan nilai sendiri bagaimana.
Tapi baiknya memang aku kirim semua, yang kesannya positif dan (seolah-olah) pesimis.