Kota ini memasuki tahun baru 2009 dengan penuh ketegangan. Bulan Januari lalu masyarakat Kei bersitegang dengan polisi menyusul meninggalnya Simon Fader di tangan seorang anggota polisi. Selama beberapa hari Timika tegang. Orang Kei menguasai daerah Kwamki Baru. Jalur dari kota dan bandara jadi terputus.
Suasana panas memuncak menjelang pemakaman korban. Kok ya pas rumah korban berada di seberang kantor 3 dan Hotel Serayu tempat acara pelatihan KTSP. Baru sekali itu aku melihat rombongan orang membawa parang. Ngeri. Dulu aku pernah lihat orang-orang Madura bawa clurit menghadang kami yang mau demo ke kompleks militer di Surabaya. Ga ada apa-apanya.
Sekarang giliran orang Moni dan Bugis yang menyemarakkan suasana kota. Beberapa hari lalu Joker Japugau, seorang (yang katanya) kepala suku besar Moni tewas ditikam beberapa pemuda Bugis. Masyarakat Moni mengadakan acara adat di tempat terbunuhnya Pak Joker.
Selama ini aku belum pernah mendengar tindak kekerasan di Timika yang melibatkan orang Moni. Postur tubuh mereka rata-rata besar, tapi hatinya ramah. Seperti Pak Yohan Zonggonau misalnya. Wah, kalo kata orang Timika; tidak gampang, meno.
Yang paling sering aku dengar melakukan tindak kekerasan itu katanya orang Dani. Tapi ga juga ah. Kemarin di rumah aku kedatangan tamu orang Dani. Namanya Pak Pigai (atau Pugau?). Dia jualan sayur. Awalnya aku tolak karena aku tidak bisa masak. Tapi akhirnya aku luluh juga setelah dia datang kembali sambil terengah-engah kepanasan. Aku beli dua ikat kangkung seharga Rp. 20.000. Setelah itu malah lanjut jadi ajang proses barter. Pak Pigai bawa majalah Garuda dan satu sachet kopi instan.
Tadi siang ini katanya jembatan “Selamat Datang” diduduki orang Moni. Dengan demikian mungkin aku ga akan bisa pulang. Karena jembatan itu berada di tengah-tengah jalur yang menghubungkan Timika – Kuala Kencana. Kemarin juga kacau seperti ini, tapi hujan membuat orang-orang Moni itu pulang ke rumah masing-masing.
Pulang tanpa membawa hasil mungkin. Tidak tahu siapa yang membunuh kerabat mereka. Sama seperti orang Kei yang tidak tahu siapa yang membunuh dan bagaimana Simon Fader terbunuh.