Sebagai seorang mahasiswa jurusan desain, Hermawan merasa perlu mengembangkan pengetahuan grafisnya. Selain internet, tempatnya menimba ilmu adalah buku atau majalah desain dari luar negeri. “Kalau beli yang baru dan dari luar negeri, harganya mahal banget, deh.” tutur Hermawan di sebuah siang di Jalan Semarang.
Dia berharap menemukan majalah Communication Art terbitan Amerika Serikat. Setelah menelusuri deretan lapak dan kios, Hermawan akhirnya menemukan majalah tersebut di sebuah kios buku seharga Rp.60.000. Harga yang akan baru akan dia dapat jika ada toko buku besar yang cukup gila untuk membanting harga buku impor hingga 70%. “Sekalipun edisi tahun lalu dan second-hand, majalah ini masih cukup berguna untuk dijadikan referensi desain…” ujarnya sambil menimang majalah itu.