Kepada Kawan

comments 2
Tentang kawan



Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kecup perempuan, tinggalkan kalau merayu
Pilih kuda paling liar, pacu laju
Jangan tambatkan pada siang dan malam

(Kepada Kawan,Chairil Anwar)

Aku tidak pernah mau mengingatnya dengan cara yang seperti ini. Dia orang yang keras, dan telah terbiasa dengan segala bentuk kekerasan. Sangat tidak layak baginya untuk kemudian dikenang dengan cara yang melankoli seperti ini. Tapi setelah dua acara perpisahan dan dia tidak juga muncul, hanya serangkaian sms dengan isi yang tidak mengenakkan untuk dibaca, akhirnya aku tahu bahwa dia telah memutuskan sesuatu. Keiko, aku kenal banyak orang yang mencoba menjadi sinis demi bertahan hidup. Tapi dia ini rupanya mencoba bertahan dari sinismenya, yang sudah dia miliki sejak dia lahir, dan sejak beberapa peristiwa yang mengguratkan begitu banyak luka di hatinya.

Keiko, inilah suratnya yang terakhir bagi aku:
waktu sedang menantang siapa saja yang nekad menuliskan 5 hal paling ambisius dalam hidupnya di atas secarik kertas lusuh. suatu hari nanti, di tempat yang tak terduga, ketika daftar itu harus dibaca kembali, aku akan bersyukur sebab telah hidup untuk mewujudkan hanya satu diantaranya. dan hanya aku yang tahu apa…
bahkan bila waktu keluar sebagai pemenang, jangan ijinkan ia menertawakan kesepakatan kita soal minuman dingin.

semoga dapat kujejali tas gembelku dengan sesuatu yang lebih dari sekedar puisi yang berdarah-darah.

Aku tidak pandai menilai orang. Aku sudah cerita khan aku baru saja ditipu orang mentah2 hanya karena dia mengaku dia adalah keponakan seorang rohaniwan tersohor? Tapi rasanya kepandiranku ini tidak banyak berkutik ketika aku mengenal orang ini pelan-pelan. Dia datang dari pulau yang sarat cerita dan rempah-rempah. Aku mulai mengenal dia dengan baik setelah sebuah serangan hebat di kepalanya. Maka kami mulai berteman dengan baik. Ternyata dia seorang penggemar berat rendra dan chairil anwar. Aku curiga bahwa dia mempunyai selera atas tulisan jauh lebih bagus dari diriku. Dan benar saja, dia sudah bisa menyentuh sesuatu yang selama ini yang hanya bisa aku urak-arik (tanpa hasil apapun) di teori-teori Sartre. Sebuah penggalan sajak dia berikan padaku, dari Robert Frost:


The woods are lovely, dark and deep.
But I have promises to keep,
And miles to go before I sleep,
And miles to go before I sleep.

Keiko, aku kecewa dengan dirinya akhir-akhir ini. Dan sms-sms sinisnya. Aku jadi paham kenapa teman baik bisa dengan mudah bermusuhan tanpa alasan yang jelas. Aku jadi paham sekarang kenapa kebiasaan burukku tidak pernah membalas sms bisa membuat begitu banyak hal berubah dalam sebuah perkawananan. Tapi aku memahami sikapnya itu. Kabarnya dia mau pergi dan tidak akan kembali ke kota ini. Bukan kewajibannya pada kampus yang aku risaukan, tapi “diri”nya.

ranu

The Author

Sementara ini tinggal di Timika, Papua

2 Comments

  1. berlin says

    “OVERTONES”>
    BERLIN: Keiko, aku yakin dia akan membaca kembali senandika dari sudut pandang yang berbeda.
    tapi aku senang dia telah menjadi kawan “usang” dalam pertarungan ini, atau mungkin tanpa pertarungan sama-sekali.
    apa pun namanya, aku bangga telah menyaksikan semuanya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s