All posts tagged: 98

Selamat Jalan, Eri (Sebuah Obituari)

comment 1
Tentang kawan

Aku lupa pastinya, kapan dan bagaimana aku mengenal seorang Eri Susanto. Yang aku ingat hanya latar belakangnya, yakni suasana antara bulan April 1997 hingga Mei 1998; kekesalan akan “kuningisasi”, Pemilu palsu dan pidato2 yg menjemukan, paksaan halus tapi mengancam untuk pilih Golkar, kecongkakan tentara yang -pada suatu hari di tahun 1997 saat aku masih SMA- menggebuki dengan tanpa ampun beberapa pemuda yang sepertinya baru saja demo di dekat sekolahku. Pada bulan Februari 1998, di Universitas […]