Bila kau malu-malu mengakui dan mengenang “zaman perjuangan”, maka sejarah generasimu akan ditelan bulat-bulat oleh kemegahan Angkatan ’66. Bukan untuk meniadakan, tapi mengkritisi bahwa generasi kita jauh lebih “berdarah-darah” karena…tentara di depan kita dan bukan di belakang kita.
Raudal Tanjung Banua
semua warga biasa yang berjuang melawan tirani tapi terkubur, jujur tapi tertendang, patriotis tapi tersingkir, berdedikasi tapi miskin, adalah pejuang!
wah banget, memang apapun bentuknya bahkan dinegara maju sekalipun, yang namanya tentara hampir ga kenal ampun, (maaf bisa d bilang kejam gitu lho).